Ibu Impian : Seri 1 dari Kesan Film Forrest Gump

Pengantar:
Forrest Gump adalah seorang karakter dari film yang berjudul sama. Film ini beredar pada tahun 1994, saya masih ingat karena saat itu saya masih semester pertama di bangku kuliah. Film ini adalah film yang paling berkesan bagi saya karena selain dalam beberapa hal terdapat kemiripan antara saya dengan sang tokoh (seperti kecepatan lari yang membuat saya dijuluki Forrest Gump.. hehehe) juga ada petuah-petuah bijak yang patut kita cerna dan terapkan. Mulai seri 1 ini, sampai entah seri berapa, saya akan coba ‘sharing’ apa yang saya rasakan bermanfaat bagi kita semua (beuh… kayak pa ustad ajah… bae ah…).

Ibu Impian
Dalam film ini ada beberapa karakter panutan yang saya catat: Forrest Gump, Ny. Gump, Jenny, Bubba, Letnan Dan dan nenek di shelter bus. Dari kelima karakter inilah saya menangkap pesan-pesan yang bermanfaat.

Oke, kita mulai dari sang ibu. Ia adalah seorang ibu juga ayah bagi Forrest Gump. Baginya, Forrest Gump adalah segalanya. Apapun ia lakukan untuknya, bahkan ketika kepala sekolah menolak Forrest Gump dengan alasan IQ-nya kurang 5 dari standar 80, ia ‘menggadaikan’ dirinya. Bagi orang timur seperti kita, memang bukan contoh yang baik bila ibu kita sampai melakukan hal itu. Namun, pesan yang disampaikan adalah seorang ibu akan berjuang apapun demi kebaikan anaknya.

Sang ibu dari hari ke hari selalu menasihati Forrest Gump bahwa dirinya tidak berbeda dengan orang lain. Kalaupun orang lain ‘keukeuh’ bahwa Forrest Gump berbeda, dengan penekanan bicaranya ia mengatakan pada Forrest Gump bahwa orang lain lah yang berbeda. Kalaupun setiap orang harus sama, setiap orang harus menggunakan besi penyangga kaki seperti yang Forrest Gump kenakan.

Sisi lain yang saya acungkan jempol adalah Forrest Gump terkesan bahwa ia memiliki banyak sekali keluarga, yang menginap di rumahnya. Ia tidak menyadari bahwa orang-orang itu adalah tamu di rumahnya karena sebenarnya sang ibu mendapatkan uang dari usaha menyewakan rumahnya sebagai penginapan. Sang ibu ‘berbohong’ demi kebaikan Forrest Gump.

Yang paling utama dari sang ibu adalah petuah-petuah yang selalu diingat oleh Forrest Gump, yaitu :

“Life was like a box of chocolate, you’ll never know what you’re gonna get”
“Put the past behind before you can move on”
“Miracles happen everyday”

Hidup memang seperti sekotak coklat. Pada saat melihat, memegang kotak hingga memasukkan coklat ke dalam mulut, yang kita bayangkan adalah betapa manisnya, betapa nikmatnya coklat tersebut. Padahal tidak semua coklat memiliki rasa yang enak, sesuai dengan selera lidah kita. Kadang ada coklat dengan campuran lain yang membuatnya terasa sedikit pahit, atau bahkan ada coklat yang terlalu manis. Rasa yang tidak sesuai itu bahkan membuat kita memuntahkannya kembali. Begitu juga hidup. Seringkali kita menganggap bahwa menjadi kaya, menjadi orang terkenal itu pasti asyik. Padahal tidak selalu begitu. Pepatah yang diajarkan sang ibu membuat Forrest Gump tidak pernah bersikap ‘prejudice’, memvonis sesuatu atau seseorang sebelumnya.

Dalam hidup juga, ganjalan masa lalu harus disimpan sebelum kita bergerak maju. Disimpan di belakang bukan berarti dihilangkan dari memori. Bila itu berupa sebuah pertengkaran dengan sahabat atau orang yang kita cintai, berarti kita bersikap saling memaafkan. Apa yang terjadi di antara dua orang yang saling mencintai dan kemudian mereka tetap bertahan bukan berarti mereka lupa. Mereka ingat, tetapi mereka memaafkan.

Juga, kehidupan selalu diwarnai dengan keajaiban. Hidup yang pada dasarnya memang sebuah keajaiban, yang berawal dari bertemunya sel telur dan sel sperma, kemudian berubah menjadi segumpal daging hingga ditiupkan ruh ke dalamnya, sudah pasti sebuah keajaiban. Sembuhnya penyakita seseorang akibat hal-hal yang orang anggap sepele, juga terjadi setiap hari. Hanya saja, kehidupan duniawi yang sudah sedemikian kental mewarnai hidup kita, membuat kita menafikan keajaiban-keajaiban tersebut.

2 responses to “Ibu Impian : Seri 1 dari Kesan Film Forrest Gump

  1. Wish, most of Indonesian family think and do the way what Gump mother always relentlessly gave to him along with what we’ll believe on the almighty….

    Suka

  2. ya ampun film ini… aku udah lupa adegan-adegannya… *harus nonton lagi nih*

    bisa ga ya gua nanti jadi nyokap2 yang kayak gini buat anak2 gue?

    Suka

Tinggalkan komentar