Kebanggaan

Dulu, saya selalu protes ke ibu ketika ia bercerita tentang saya kepada teman arisan atau teman pengajiannya. Entah ketika saya berhasil lulus sekolah atau jadi juara satu, waktu SD. Bahkan ketika saya hanya sekedar survey atau jalan-jalan ke luar pulau seperti ke Sumatera atau Sulawesi, pun jadi bahan omongan. Saya selalu merasa malu ketika tahu hal itu. Saya pikir apa sih istimewanya lulus sekolah, apa sih luar biasanya pergi ke luar pulau dengan pesawat. Ternyata sekarang, saya bisa memahaminya. Kenapa ya?

Jawabnya adalah kebanggaan. Harapan setiap orang tua akan anaknya tidak pernah tinggi. Cukup menjadi anak yang baik. Tidak naik kelas tidak apa, asal baik. Tidak menjadi juara kelas tidak masalah, asal tidak buat onar. Nah, kalau si anak ternyata jadi juara lomba, juara cerdas cermat, juara kelas, itu semua adalah bonus.

Ketika orang tua mendapat bonus dari anak, yang ada adalah perasaan bangga. Itulah yang saya rasakan sekarang. Ketika Fauzan sudah bisa membaca alfabet saat berumur 2 tahun, sekali dua atau bahkan lebih, saya bercerita pada orang yang sama. Begitu juga ketika ia sudah bisa membaca saat berumur 4 tahun. Gatal rasanya mulut ini kalau tidak bercerita tentang perasaan bangga saya.

Yang terakhir adalah ketika ia menjadi juara lomba di acara 17 Agustusan. Bangga rasanya ketika Fauzan bisa mengikuti aturan lomba dari panitia. Alhasil, ia menjadi juara karena anak yang lain tidak mengikuti aturan. Bukan karena mereka tidak tahu atau tidak mau ikut aturan. Tetapi karena orang tua, kakak, atau sanak saudara mereka mengajari untuk berlaku curang. Ya, curang supaya menang.

Begitulah. Kecenderungan orang tua untuk membicarakan kebaikan, kehebatan anaknya di hadapan orang lain nampaknya merupakan sesuatu yang alamiah. Mudah-mudahan apa yang saya lakukan itu, tidak sampai kepada tingkat menyombongkan diri.

3 responses to “Kebanggaan

  1. selamat ya udah juara lomba 😀 😀

    Suka

  2. begitu juga dengan orangtua saya; terkadang memang menurut kita itu hal biasa tapi bagi orangtua itu sangat membanggakan 🙂

    karena saya sekarang belum menikah, jadi saat ini yang selalu saya banggakan adalah 2 ponakan kecil yang alhamdulillah memang pinter2..

    Suka

  3. gitu ya….
    wah aku gak bakalan ada yang bisa dibanggakan nih.. abis ga punya anak siii

    Suka

Tinggalkan Balasan ke easy Batalkan balasan